Translate Here

Bukti: Artikel Web Yang Dijadikan Banyak Halaman Menyebalkan

Dalam perkembangan dunia blogging , ada-ada saja tehnik para pemilik blog untuk meningkatkan pageview web/blog mereka. Dan salah satu tehnik yang lagi ngetren dikala ini ialah penggunaan template yang mampu memotong-motong satu artikel panjang menjadi beberapa halaman. Yang terang , perjuangan ini selain untuk meningkatkan page view , juga untuk meningkatkan penghasilan dari iklan PPC atau RPM.

Memang sih , berdasarkan pengalaman beberapa blogger yang menggunakan template ibarat itu pageview dan penghasilan juga meningkat. Bisa dua kali , atau bahkan lebih. Tapi , bagaimana pendapat para pembaca? Apakah mereka senang dengan website yang menyediakan artikel panjang tapi dibagi-bagi pakai next-next segala ibarat itu?

Kebanyakan dari mereka pastinya sangat tidak menyukainya. Coba deh posisikan diri Anda sebagai pembaca. Pasti Anda tidak suka kan kalau hanya untuk membaca satu artikel saja pakai buka beberapa halaman segala. Masih mending kalau artikelnya bermutu dan mampu mengatasi masalah dari  orang-orang yang membutuhkan artikel tersebut. Lha kalau isi artikelnya panjang lebar , tapi tidak nyambung dengan isinya , dan bahkan diulang-ulang , pasti mampu menambah emosi pembaca nih. Lihat deh buktinya ibarat screenshot di bawah ini.

komentar pedas dari pembaca

Semua pengunjung mengeluh dan bahkan ada yang menghujat dengan kata-kata berangasan dan kotor. Intinya , mereka mengeluhkan perihal artikel di sebuah web yang panjang , di next-next hingga 5 halaman , eee isinya malah gak nyambung dengan artikelnya. Ini masih banyak lo komentar lainnya. Tapi tidak perlu lagi saya screen shot kan? Yang penting sudah ada buktinya.

Komentar tersebut konkret , bukan hasil edit photo shop yang saya lakukan. Awalnya saya mendapat isu dengan judul yang sedikit heboh menurut saya yang dishare di facebook. Saya terpancing untuk membacanya. Namun alasannya ialah saya merasa bosan alasannya ialah artikelnya tidak nyambung , saya ingin memberi komentar masukan ke artikel tersebut. Eee.. lha kok 90% ke atas para pembaca sudah berkomentar miring.

Saya tidak mampu membayangkan bagaimana kesannya kalau satu artikel dijadikan hingga lebih dari 5 halaman. Dan saya pun pernah menerima satu artikel yang bahkan dibagi hingga 11 halaman. Kalau tidak salah dengan situs yang sama dengan yang dikomentari miring pada screen shot di atas. Bagaimana coba rasa bosannya membuka halaman-halaman tersebut. Apa lagi kalau pas koneksi lambat. Pasti banyak yang bakal memaki lagi.

Padahal situs tersebut ialah situs terkenal lo sob.. termasuk salah satu situs isu yang cukup populer namanya di Indonesia. Kalau mau tahu nama situsnya , silahkan lihat saja pada komentar didit prasto yang saya sensor di atas he he..


Jadi , kesimpulan dari goresan pena ini ialah bahwa template blog yang membuat artikel hingga menjadi beberapa halaman itu lebih banyak tidak disukai pembaca. Kalau Anda ingin membuatnya atau masih ingin mempertahankan template ibarat itu (jika punya) , ya silahkan saja. Itu hak Anda. Saya kan cuma mengingatkan :D

Demikian saja deh goresan pena saya perihal bukti artikel web yang dijadikan banyak halaman menyebalkan. Saya harap mudah-mudahan ada juga gunanya ;)

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter